Hai Kawan Remaja! Di postingan kali ini, admin mau membahas tentang rokok dan bahaya yang ditimbulkan jika kita merokok, apalagi di usia dini seperti kita ini, mau tau lebih jelasnya? yuk kita bahas dalam ulasan di bawah ini!
Semua orang selalu menginginkan kehidupan yang dijalani adalah
kehidupan yang sehat yang dicerminkan oleh lingkungan sehat. Oleh
karenanya menjaga lingkungan sehat sudah menjadi kewajiban seluruh
masyarakat bukan hanya pemerintah. Jika ingin memiliki kehidupan yang
sehat kita harus memulainya dengan cara menanamkan pola hidup sehat bagi
diri sendiri dulu, keluarga salah satunya anak-anak yang harus
ditanamkan sejak dini tentang bahaya merokok, agar di kemudian hari
mereka tidak terpengaruh lingkungannya sehingga menjadi perokok.
Akhir-akhir ini kebiasaan merokok aktif pada anak cenderuing
meningkat. Bila dulu usia anak berani merokok saat duduk di bangku SMP,
sekarang ini dapat dijumpai anak-anak SD kelas 4 sudah mulai banyak yang
meroko secara diam-diam. Padahal, konsumsi rokok sejak usia dini dapat
menimbulkan kebiasaan merokok yang sulit dihentikan, serta berisiko
terhadap kesehatan maupun lingkungan. Selain juga bisa menjadi pintu
masuk bagi anak untuk mengkonsumsi narkoba.
Sebagai perokok pasif, anak-anak yang tumbuh dilingkungan yang banyak
asap rokok juga memiliki resiko penyakit yang sama, jika terpapar
dengan asap rokok untuk jangka waktu yang lama. Laporan The Jakarta
Global Youth Tobacco Survey tahun 2000, menunjukan sebanyak 89 persen
murid usia 13-15 tahun telah menyedot asap rokok linkungan di tempat
umum-umum dan beresiko menderita penyakit bronkitis, pheumonia, serta
penyakit telinga tengah.
Penyakit paru kronis pada orang tua dewasa ternyata merupakan akibat
paparan asap rokok pada masa anak, rusaknya kesehatan masa anak itu akan
diikuti rusaknya kesehatan mereka pada masa dewasa. Hal itu berarti
rusaknya produktivitas bagi diri mereka maupun bagi masyarakat, karena
itu sejak akhir tahun 60-an di Amerika Serikat dilakukan sejumlah
program penghentian merokok di sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar.
Jika Amerika sudah melakukan itu sejak lama, mengapa Indonesia belum
juga mengeluarkan larangan merokok pada anak. Tingginya jumlah perokok
di usia muda dan anak-anak antara lain akibat pengaruh iklan yang dengan
gencarnya mempromosikan produk rokok. Berangkat dari iklan itu
anak-anak di bawah usia 18 tahun belum dapat membedakan hak-hak mana
yang dianggapnya baik.
Ada kecenderungan dari diri anak-anak meniru apa yang disampaikan
oleh iklan suatu produk rokok, kondisi itu diperparah oleh kebiasaan
merokok oleh orang tuanya. Dengan membantu orang tua mereka yang perokok
untuk berhenti merokok, hal itu tidak saja mencegah anak-anak menjadi
perokok, tetapi juga membantu bisa mendorong remaja untuk berhenti
merokok.
BAHAYA MEROKOK
Banyak penelitian yang membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan
resiko timbulnya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan
penyakit ganggguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga
mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkitis, tekanan darah tinggi,
impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Pasien-pasien
perokok juga beresiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya
penyembuhan luka setelah pembedaan termasuk bedah plastik dan
rekontruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operasi yang
menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang
diakui orang sebagai suatu kebiasan buruk. Apalagi orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari stres dan tekanan emosi, lebih sulit
melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak
memiliki latar belakang depresi.
Penelitian yang terbaru juga menunjukan adanya bahaya dari second
hand smoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang yang bukan
perokok karena berada disekitar perokok juga bisa disebut perokok pasif.
Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yaitu
tembakau. Di Indonesia tembakau di tambah cengkeh dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat bahan rokok kretek. Selain kretek tembakau juga
dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa
dan tembakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Kandungan dalam asap sebatang rokok yang dihisap? tidak kurang dari
4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida,
nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4 etilkatekol,
ortokresol dan perylene adalah sebagaian dari beribu-ribu zat didalam
rokok.
Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam
hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar,
indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi
dan menimbulkan kanker (karsinogen).
ZAT-ZAT TERSEBUT DAN BAGAIMANA MEREKA MEMBAHAYAKAN TUBUH
Nikotin Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang,
meracuni syaraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh
orang dewasa setiap hari sudah bisa menimbulkan ketagihan.
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke
dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan bila seorang perokok
berat menghisap rata-rata 2 bungkus roko per hari, berapa banyak zat
berbahaya ini masuk kedalam tubuh.
Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk
berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya
hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk
pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat dari pada
oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya disisi hemoglobin. Jadilah
hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan
perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai
4-15 persen.
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap tar masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi
padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg
Paru paru seorang perokok
Kanker Rongga Mulut Akibat merokok
ANTIBODI MENURUN
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat
merokok. Terjadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk akal
karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil
pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C,
sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C.
Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut
merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan
mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan
lebih an-aerob sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk
tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok
beresiko besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung
gigi dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Pengaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi dan
secara tidak langsung melalui produk rokok-rokok seperti nikotin yang
sudah masuk melalui aliran darah dan ludah. Jaringan pendukung gigi yang
sehat seperti gusi, selaput gigi, semen gigi, dan tulang tempat
tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal
mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh
untuk menghancurkan jaringan sehat disekitarnya.
Pada perokok terjadi penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang
terdapat dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam
rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel
pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri
penyerang tubuh sehingga sel pertahanan tubuhtidak peka lagi terhadap
perubahan sekitarnya juga terhadap infeksi.
Nikotin berperan dalam mulai terjadinya penyakit jaringan pendukung
gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut
termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan
gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan
hasil metabolisnya adalah kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Perlekatan jaringan ikat dan serat-serat kolagen terhambat, sehingga
proses penyembuhan dan regenerasi jaringan setelah perawatan terganggu.
Tembakau kunyah sering disebut juga tembakau tanapa asap tampaknya telah
menjadi tren dan produknya banyak dimanfaatkan oleh kalangan muda,
atletik dan wanita usia lanjut di Amerika. Di Indonesia menguyah
tembakau telah menjadi kebiasaan sejak dulu. Walaupun tanpa asap
kebiasaan mengunyah tembakau ini diduga sebagai penyebab terjadinya
bercak putih dan kanker rongga mulut. Kelainan biasanya terjadi di pipi,
tempat tembakau tanpa asap ini biasa disisipkan.(www.bnpjatim.com)
Wah Serem yaaa Kawan, ternyata merokok kita bukan hanya menimbulkan pernyakit tapi juga bisa mengakibatkan kematian! sayang banget ya kawan, di usia remaja seperti kita ini tubuh kita sudah terkontaminasi dengan zat zat bahaya seperti rokok. padahal masa depan kita kan masih cerah yaaa. Nah maka dari itu, STOP MEROKOK SEJAK DINI . jadilah remaja yang SEHAT,CERDAS,CERIA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar